Skip to main content

Sekilas tentang Desa Indrosari

Sekilas tentang Desa Indrosari 

 

Indrosari adalah sebuah desa di kecamata buluspesantren, kabupaten kebumen. Indrosari memiliki 3 pedukuhan yaitu pedukuhan Banjaran, Remang dan Karangreja. Sebagian besar wilayah desa ini terdiri dari hamparan sawah. Sawah - sawah di kawasan ini termasuk kawasan yang rendah, sehingga sering terjadi banjir. Padi yang di tanam di daerah ini kalau musim penghujan sangat susah. Tetapi di samping itu, sebenarnya penghasilan padinya itu mempunyai kualitas yang bagus, padi yang dihasilkan jika dijual di pasar Kuthawinangun memiliki harga yang tinggi karena kata para pembeli beras sudah banyak yang nyari. Jika dimasak nasi yang dihasilkan akan memiliki rasa yang manis atau memiliki kadar gula yang tinggi.Beras hasil tanaman para petani Indrosari sudah sering dijual di daerah Yogyakarta.Dulu hasil Jeruk yang dihasiilkan juga memiliki kualitas yang bagus, bahkan para pedagang kota kebumen sudah sangat khas dengan rasa jeruk Indrosari ini. Sekarang hasil yang terkenal dari Indrosari adalah Sayur Kangkung. Sayur kangkung daerah Indrosari dan Ampih sudah menguasai pasaran Kebumen, Bandung Sruni, Rantewringin dan Kuthawinangun. Mungkin karena tanah sawah di Indrosari merupakan lapisan tanah yang ber-Lempung, jadi hasil buminya juga akan bagus. Setiap tahun warga Indrosari biasanya mengadakan tradisi Slametan Bumi dg mengadakan Pentas Pertunjukan Wayang Kulit Khas Ambal (Kebumen) semalam suntuk. Sebelumnya juga diadakan Tahlilan dan makan bersama di Balai Desa Inrosari. Indrosari juga terkenal dengan kawasan pemancingan tradisional tepatnya di pedukuhan Banjaran (Sungai Banjaran). Biasanya para pemancing duduk di Brug Banjaran, Brug(Jembatan) ini merupakan Jembatan peninggalan Belanda. Dulu pertempuran yang terkenal di kebumen kan petempuran masyarakat  Somalangu (Sekarang Desa Sumberadi), dan cabang kekutan Somalangu di Buluspesantren.Karena Indrosari berada di dekat Desa Buluspesantren, sehingga ketika Belanda akan menghancurkan Brug (Jembatan Banjaran) dihalangi oleh para tentara dari Buluspesantren dan sampai saat ini masih tetep kokoh. Arsitek bangunannya merupakan kumpulan batu Bata. Di bawah Brug ini juga terdapat sarang burung Lawet. Ada tradisi unik yang dimiliki desa Indrosari yakni setiap H+1 lebaran Idul Fitri warga desa Indrosari ke pantai Setrojenar dengan menggunakan Grobag yang ditarik Kuda, gerobag ini dirias sedemikian rupa sehingga akan menarik. Anda ingin melihat tradisi ini silahkan datang ke pantai Setrojenar (Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen) pada H+1 Idul Fitri!

Kelurahan/DesaDesa
Nama Kelurahan/DesaIndrosari
Kode Wilayah Kelurahan/Desa33.05.06.2005
Nama KecamatanBuluspesantren
Kabupaten/KotaKabupaten
Nama Kabupaten/KotaKebumen
PropinsiJawa Tengah

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Makan Asli Kutowinangun Kebumen, menjual Jadah, Wajik, Jenang, Krasikan dan Jajanan Tradisional Khas Kebumen

Warung Asli, merupakan warung makan yang telah berdiri Tahun 1921, berada di Pusat Kecamatan Kutowinangun, Kebumen atau tepatnya di    Jl. Raya Kutowinangun No. 126, Kebumen, Jawa Tengah atau sebelah Barat Pasar Kutowinangun Kebumen (Jalur Selatan Jawa). Warung Makan ini buka 24 Jam Nonstop. Warung Makan Asli ada 2 di Kutowinangun, jarak keduanya tidak terlalu jauh.  Warung makan ini berbeda dari rumah makan yang lain, karena di sini menjual berbagai Makanan Tradisional Kebumen diantaranya Jenang Gula Jawa (Dodol), Wajik, Jadah (Tetel), Kue Cucur, Krasikan, Onde-onde, Lanthing, dll. Menu makan di warung ini juga khas kampung di antaranya Nasi Rames (Campur), Nasi Sop, Nasi Pecel, dll. Harga makanan di sini cukup terjangkau, sehingga tak mengherankan jika selalu ramai setiap hari. Di depan Warung Makan ini juga banyak terdapat orang jualan Sate Ambal (Sate Khas Kebumen). 

Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen

 Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen Makam Mhah Lancinga di desa Tlogo di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Makam itu sudah cukup tua, pagarnya dari batu bata tebal, khas bangunan kuno. Sudah sekitar dua dekade saya tidak ke sana, dan ketika kemarin sampai depan kompleks makam, tampaknya makam itu sudah dipugar, dan ada papan baru bertuliskan “benda cagar budaya”. Wah, makam mbah Lancing sudah jadi benda cagar budaya. makam mbah lancing yang ditutup sineb (kain jarik) Makam Mbah Lancing ditutup sineb atau kain batik yang disebut batik Mbah Lancing yang motifnya khusus dan tidak sembarang orang boleh membuat batik itu. Mbah Lancing adalah keturunan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Ceritanya begini: Brawijaya V punya banyak istri dan anak, ada yang bilang anaknya ada 100. Dari istri yang bernama Dewi Dilah lahirlah Ario Damar (kelak jadi adipati Palembang). Dari istri yang berasal dari negeri Champa (1) lahirlah raden Hasan alias raden Fattah (kelak jadi s...

Klapasawit, desa di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen

Klapasawit merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Kantor Balai Desanya berada di Jalan Kedungbener. Desa Klapasawit memiliki 3 Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1 Klapasawit, SD Negeri 2 Klapasawit dan SD Negeri 3 Klapasawit. Klapasawit memiliki Pasar Desa yang cukup besar untuk wilayah Kecamatan Buluspesantren. Pasar Desa Klapasawit sering disebut "PASAR SILUMBU". Sampai saat ini (Tahun 2016), bangunan Pasar Silumbu merupakan bangunan peningggalan Belanda. Pasar ini digunakan untuk kegiatan jual beli warga Klapasawit, Jogopaten, Sangubanyu, Gesikan, Mengkowo, Arjowinangun, Indrosari dan Ampih. Hari pasarannya pada Hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Di sini masih terdapat jajanan tradisional yang dijual diantaranya "gethuk lindri, jenang candhil, pecel", dll. Di sebelah selatan Pasar Desa Klapasawit ada Sate Ayam Ambal yang cukup terkenal khususnya bagi warga Klapasawit, Arjowinangun, Buluspesantren, Sangubanyu, Indrosar...