Skip to main content

Kedung Dawa, Wisata Sungai Bertingkat Di Kebumen

Kedung Dawa adalah suatu lokasi wisata di Kabupaten Kebumen yang unik, karena di sini terdapat sungai bertingkat. Istilah Kedung Dawa merupakan istilah bahasa Jawa yang berarti Kedung atau Sungai Panjang. Kedung Dawa ini memiliki keindahan yang sangat memukau. Selain karena masih begitu alami dan di kelilingi hutan, terdapat keunikan akan adanya lubang-lubang bebatuan, dimana setiap lubang batu memiliki kedalaman yang berbeda-beda.
Kedalaman di setiap lubang batunya ada yang mencapai kedalaman 3 meter. Bahkan menurut warga setempat, dahulunya ada sebuah lubang batu dengan kedalaman hingga 5 meter lebih, itupun karena lubang-lubang batu tersebut sudah tertimbun bebatuan.
Walau di sini air terjunnya tidak terlalu tinggi, namun memiliki banyak aliran air dari bawah hingga atas. Terlihat sangat indah dan memukau.
Untuk mereka yang ingin mandi bisa memilih lokasinya, dari yang tidak dalam untuk anak-anak, hingga yang dalam. Kolam ini tercipta secara alamiah dan Anda hanya tinggal memilih sendiri lokasinya.
Untuk mencapai lokasi ini berlokasi di Pedukuhan Dukuh, Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Sayangnya, potensi wisata yang begitu memukau ini justru tidak dikelola dengan baik oleh desa tersebut. Hal ini diperparah karena mayoritas warga, khususnya pemuda di sini adalah perantau.
Untuk masuk ke lokasi Kedung Dawa ini Anda tidak perlu membayar, karena desa masih belum mengelolanya. Namun terkadang, saat hari Minggu dan pengunjungnya membludak, biasanya ada pemuda kampung yang meminta uang parkir kendaraan anda.
Semoga saja potensi yang seharusnya bisa meningkatkan perekonomian desa ini, bisa dikelola dengan lebih baik lagi. Mungkin dengan memperbanyak promosi dan membuat fasilitas penunjang yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Makan Asli Kutowinangun Kebumen, menjual Jadah, Wajik, Jenang, Krasikan dan Jajanan Tradisional Khas Kebumen

Warung Asli, merupakan warung makan yang telah berdiri Tahun 1921, berada di Pusat Kecamatan Kutowinangun, Kebumen atau tepatnya di    Jl. Raya Kutowinangun No. 126, Kebumen, Jawa Tengah atau sebelah Barat Pasar Kutowinangun Kebumen (Jalur Selatan Jawa). Warung Makan ini buka 24 Jam Nonstop. Warung Makan Asli ada 2 di Kutowinangun, jarak keduanya tidak terlalu jauh.  Warung makan ini berbeda dari rumah makan yang lain, karena di sini menjual berbagai Makanan Tradisional Kebumen diantaranya Jenang Gula Jawa (Dodol), Wajik, Jadah (Tetel), Kue Cucur, Krasikan, Onde-onde, Lanthing, dll. Menu makan di warung ini juga khas kampung di antaranya Nasi Rames (Campur), Nasi Sop, Nasi Pecel, dll. Harga makanan di sini cukup terjangkau, sehingga tak mengherankan jika selalu ramai setiap hari. Di depan Warung Makan ini juga banyak terdapat orang jualan Sate Ambal (Sate Khas Kebumen). 

Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen

 Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen Makam Mhah Lancinga di desa Tlogo di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Makam itu sudah cukup tua, pagarnya dari batu bata tebal, khas bangunan kuno. Sudah sekitar dua dekade saya tidak ke sana, dan ketika kemarin sampai depan kompleks makam, tampaknya makam itu sudah dipugar, dan ada papan baru bertuliskan “benda cagar budaya”. Wah, makam mbah Lancing sudah jadi benda cagar budaya. makam mbah lancing yang ditutup sineb (kain jarik) Makam Mbah Lancing ditutup sineb atau kain batik yang disebut batik Mbah Lancing yang motifnya khusus dan tidak sembarang orang boleh membuat batik itu. Mbah Lancing adalah keturunan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Ceritanya begini: Brawijaya V punya banyak istri dan anak, ada yang bilang anaknya ada 100. Dari istri yang bernama Dewi Dilah lahirlah Ario Damar (kelak jadi adipati Palembang). Dari istri yang berasal dari negeri Champa (1) lahirlah raden Hasan alias raden Fattah (kelak jadi s...

Klapasawit, desa di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen

Klapasawit merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Kantor Balai Desanya berada di Jalan Kedungbener. Desa Klapasawit memiliki 3 Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1 Klapasawit, SD Negeri 2 Klapasawit dan SD Negeri 3 Klapasawit. Klapasawit memiliki Pasar Desa yang cukup besar untuk wilayah Kecamatan Buluspesantren. Pasar Desa Klapasawit sering disebut "PASAR SILUMBU". Sampai saat ini (Tahun 2016), bangunan Pasar Silumbu merupakan bangunan peningggalan Belanda. Pasar ini digunakan untuk kegiatan jual beli warga Klapasawit, Jogopaten, Sangubanyu, Gesikan, Mengkowo, Arjowinangun, Indrosari dan Ampih. Hari pasarannya pada Hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Di sini masih terdapat jajanan tradisional yang dijual diantaranya "gethuk lindri, jenang candhil, pecel", dll. Di sebelah selatan Pasar Desa Klapasawit ada Sate Ayam Ambal yang cukup terkenal khususnya bagi warga Klapasawit, Arjowinangun, Buluspesantren, Sangubanyu, Indrosar...