Skip to main content

Pantai Bocor Kebumen

Pantai Bocor Kebumen atau yang sekarang dikenal dengan Pantai Setrojenar merupakan pantai yang berada di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen atau sekitar 13 km ke arah selatan Kota Kebumen. Sekitar 1 km dari Jalan Daendels (Perempatan Kantor Kecamatan Buluspesantren ke arah selatan). Sewaktu saya kecil, pantai ini memang terkenal dengan sebutan Pantai Bocor, padahal Bocor adalah sebuah desa di sebelah utara desa Setrojenar dan tidak memiliki Pantai. Entahlah, kenapa bisa disebut Pantai Bocor. Namun sekarang ini (Tahun 2016), Pantai ini sudah terkenal dengan nama Pantai Setrojenar. Di Gapura Utama pintu masuk Pantai sudah bertuliskan " Pantai Setrojenar".

Pintu utama masuk obyek wisata ini berwarna hijau, mungkin karena obyek wisata ini berada di Kompleks Laboratorium TNI AD (Dislitbang TNI AD).  Jika anda, sebelum masuk pantai ini, Anda akan melihat bangunan-bangunan Milik TNI AD. Di lokasi ini sering dijadikan tempat latihan menembak ataupun uji coba senjata. Terakhir pada tahun ini digunakan untuk uji coba Rudal buatan Brasil. Selain itu, anda akan disuguhi hijaunya Tanaman Pertanian warga sekitar diataranya Pertanian Semangka, Singkong, Tebu, Pepaya.

Tiket masuk ke Pantai ini cukup murah, hanya Rp. 2.000,-/orang. Pantai Setrojenar pada hari minggu maupun hari libur yang lain pasti ramai. Memang tidak seramai pada musim Idul Fitri. Di sini para pengunjuk menikmati indahnya ombak, bermain pasir ataupun mandi di laut sambil mencari Undur-undur atau Yutuk. Ombak di pantai ini cukup tinggi. Jika kalian bersama anak kecil bisa mandi di kolam renang buatan di tepi pantai. Anda cukup mengeluarkan uang Rp. 3.000,-/anak untuk bermain di kolam renang sampai puas. Di tepi pantai berjejer warung-warung kuliner seperti Tempe Mendoan, Peyek Yutuk, Pecel, dll. Suasana sekitar warung juga lumayan teduh, karena banyak ditumbuhi pepohonan. Di sisi Timur pantai ini banyak terdapat Pohon Nyamplung dan terdapat cagar Budaya Situs Joko Sangkrip.

Pada musim Lebaran Idul Fitri sebelum masuk ke pantai sekitar pukul 10.00 WIB atau pukul 15.00 WIB anda bisa menyaksikan Tradisi "Gerobakan". Tradisi ini yaitu tradisi masyarakat Kecamatan Buluspesantren Bagian Utara, menaiki gerobak yang ditarik kuda dan dirias dengan Rontek ataupun Musik. Jalan-jalan yang dilewati tradisi ini sangat ramai, dan sampai di depan kecamatan Buluspesantren bisa tersendat.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Makan Asli Kutowinangun Kebumen, menjual Jadah, Wajik, Jenang, Krasikan dan Jajanan Tradisional Khas Kebumen

Warung Asli, merupakan warung makan yang telah berdiri Tahun 1921, berada di Pusat Kecamatan Kutowinangun, Kebumen atau tepatnya di    Jl. Raya Kutowinangun No. 126, Kebumen, Jawa Tengah atau sebelah Barat Pasar Kutowinangun Kebumen (Jalur Selatan Jawa). Warung Makan ini buka 24 Jam Nonstop. Warung Makan Asli ada 2 di Kutowinangun, jarak keduanya tidak terlalu jauh.  Warung makan ini berbeda dari rumah makan yang lain, karena di sini menjual berbagai Makanan Tradisional Kebumen diantaranya Jenang Gula Jawa (Dodol), Wajik, Jadah (Tetel), Kue Cucur, Krasikan, Onde-onde, Lanthing, dll. Menu makan di warung ini juga khas kampung di antaranya Nasi Rames (Campur), Nasi Sop, Nasi Pecel, dll. Harga makanan di sini cukup terjangkau, sehingga tak mengherankan jika selalu ramai setiap hari. Di depan Warung Makan ini juga banyak terdapat orang jualan Sate Ambal (Sate Khas Kebumen). 

Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen

 Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen Makam Mhah Lancinga di desa Tlogo di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Makam itu sudah cukup tua, pagarnya dari batu bata tebal, khas bangunan kuno. Sudah sekitar dua dekade saya tidak ke sana, dan ketika kemarin sampai depan kompleks makam, tampaknya makam itu sudah dipugar, dan ada papan baru bertuliskan “benda cagar budaya”. Wah, makam mbah Lancing sudah jadi benda cagar budaya. makam mbah lancing yang ditutup sineb (kain jarik) Makam Mbah Lancing ditutup sineb atau kain batik yang disebut batik Mbah Lancing yang motifnya khusus dan tidak sembarang orang boleh membuat batik itu. Mbah Lancing adalah keturunan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Ceritanya begini: Brawijaya V punya banyak istri dan anak, ada yang bilang anaknya ada 100. Dari istri yang bernama Dewi Dilah lahirlah Ario Damar (kelak jadi adipati Palembang). Dari istri yang berasal dari negeri Champa (1) lahirlah raden Hasan alias raden Fattah (kelak jadi s...

Klapasawit, desa di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen

Klapasawit merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Kantor Balai Desanya berada di Jalan Kedungbener. Desa Klapasawit memiliki 3 Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1 Klapasawit, SD Negeri 2 Klapasawit dan SD Negeri 3 Klapasawit. Klapasawit memiliki Pasar Desa yang cukup besar untuk wilayah Kecamatan Buluspesantren. Pasar Desa Klapasawit sering disebut "PASAR SILUMBU". Sampai saat ini (Tahun 2016), bangunan Pasar Silumbu merupakan bangunan peningggalan Belanda. Pasar ini digunakan untuk kegiatan jual beli warga Klapasawit, Jogopaten, Sangubanyu, Gesikan, Mengkowo, Arjowinangun, Indrosari dan Ampih. Hari pasarannya pada Hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Di sini masih terdapat jajanan tradisional yang dijual diantaranya "gethuk lindri, jenang candhil, pecel", dll. Di sebelah selatan Pasar Desa Klapasawit ada Sate Ayam Ambal yang cukup terkenal khususnya bagi warga Klapasawit, Arjowinangun, Buluspesantren, Sangubanyu, Indrosar...