
Sang ibu yang seorang ibu rumah tangga, selalu mendoakan agar Dewi
bisa kuliah. Walaupun dia sadar, bahwa tidak mungkin jika dirinya harus
membiayai kuliah Dewi. Bahkan dia sering berpikir, kapan pendidikan bisa
berpihak pada kelompok masyarakat miskin seperti keluarganya. “Saya
sering mikir, anak pintar tapi ga bisa sekolah, sedangkan anak yang ga
pintar tapi punya uang, bisa sekolah,” ujar wanita paruh baya itu hampir
menangis.
Karena bidikmisi, doa kedua orang tua Dewi akhirnya terjawab. Dewi
bisa kuliah di salah satu fakultas bergengsi di UNS. Dengan IP 3,1, anak
ke dua dari tiga bersaudara ini memberi kebanggan pada orang tuanya.
Kedua orang tua Dewi juga tidak mengenyam pendidikan yang cukup dulunya.
Ayahnya tamatan SMA swasta, dan ibunya tidak sekolah. Rumah merekapun
sangat memprihatinkan, hanya bangunan kumuh yang tidak berplafon, dan
tidak ada barang berharga apapun di dalamnya. “Dulu saya bilang sama
Dewi, kalau dapat bidikmisi kamu lanjut kuliah, tapi kalau tidak, kamu
mengundurkan diri saja,” ujar ibunya Dewi mengenang perjalanan mereka
sebelum Dewi dinyatakan lulus menerima bidikmisi.
Dewi merupakan lulusan SMA negeri 1 Surakarta. Di usianya yang baru
19 tahun saat ini, dia mengaku semangat untuk belajar. Ucapannya pun
terbukti, karena dari nilai semester satu tidak ada nilainya yang
mengecewakan. “Ga ada nilai C, nilainya A sama B saja,” katanya.
Comments