Skip to main content

Anak Tukang Kayu Kuliah di Fakultas Kedokteran UNS

SRAGEN – Pekerjaan orang tua sebagai seorang tukang kayu, tidak menyurutkan semangat Dewi Nur Fatimah untuk sekolah. Setelah berhasil mendapatkan beasiswa bidikmisi, Dewi melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah. Mahasiswi semester dua ini mengaku bahagia dan terharu karena tidak pernah menyangka dirinya bisa kuliah tanpa mengeluarkan uang, bahkan mendapatkan uang setiap bulannya.
Sang ibu yang seorang ibu rumah tangga, selalu mendoakan agar Dewi bisa kuliah. Walaupun dia sadar, bahwa tidak mungkin jika dirinya harus membiayai kuliah Dewi. Bahkan dia sering berpikir, kapan pendidikan bisa berpihak pada kelompok masyarakat miskin seperti keluarganya. “Saya sering mikir, anak pintar tapi ga bisa sekolah, sedangkan anak yang ga pintar tapi punya uang, bisa sekolah,” ujar wanita paruh baya itu hampir menangis.
Karena bidikmisi, doa kedua orang tua Dewi akhirnya terjawab. Dewi bisa kuliah di salah satu fakultas bergengsi di UNS. Dengan IP 3,1, anak ke dua dari tiga bersaudara ini memberi kebanggan pada orang tuanya. Kedua orang tua Dewi juga tidak mengenyam pendidikan yang cukup dulunya. Ayahnya tamatan SMA swasta, dan ibunya tidak sekolah. Rumah merekapun sangat memprihatinkan, hanya bangunan kumuh yang tidak berplafon, dan tidak ada barang berharga apapun di dalamnya. “Dulu saya bilang sama Dewi, kalau dapat bidikmisi kamu lanjut kuliah, tapi kalau tidak, kamu mengundurkan diri saja,” ujar ibunya Dewi mengenang perjalanan mereka sebelum Dewi dinyatakan lulus menerima bidikmisi.
Dewi merupakan lulusan SMA negeri 1 Surakarta. Di usianya yang baru 19 tahun saat ini, dia mengaku semangat untuk belajar. Ucapannya pun terbukti, karena dari nilai semester satu tidak ada nilainya yang mengecewakan. “Ga ada nilai C, nilainya A sama B saja,” katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Makan Asli Kutowinangun Kebumen, menjual Jadah, Wajik, Jenang, Krasikan dan Jajanan Tradisional Khas Kebumen

Warung Asli, merupakan warung makan yang telah berdiri Tahun 1921, berada di Pusat Kecamatan Kutowinangun, Kebumen atau tepatnya di    Jl. Raya Kutowinangun No. 126, Kebumen, Jawa Tengah atau sebelah Barat Pasar Kutowinangun Kebumen (Jalur Selatan Jawa). Warung Makan ini buka 24 Jam Nonstop. Warung Makan Asli ada 2 di Kutowinangun, jarak keduanya tidak terlalu jauh.  Warung makan ini berbeda dari rumah makan yang lain, karena di sini menjual berbagai Makanan Tradisional Kebumen diantaranya Jenang Gula Jawa (Dodol), Wajik, Jadah (Tetel), Kue Cucur, Krasikan, Onde-onde, Lanthing, dll. Menu makan di warung ini juga khas kampung di antaranya Nasi Rames (Campur), Nasi Sop, Nasi Pecel, dll. Harga makanan di sini cukup terjangkau, sehingga tak mengherankan jika selalu ramai setiap hari. Di depan Warung Makan ini juga banyak terdapat orang jualan Sate Ambal (Sate Khas Kebumen). 

Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen

 Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen Makam Mhah Lancinga di desa Tlogo di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Makam itu sudah cukup tua, pagarnya dari batu bata tebal, khas bangunan kuno. Sudah sekitar dua dekade saya tidak ke sana, dan ketika kemarin sampai depan kompleks makam, tampaknya makam itu sudah dipugar, dan ada papan baru bertuliskan “benda cagar budaya”. Wah, makam mbah Lancing sudah jadi benda cagar budaya. makam mbah lancing yang ditutup sineb (kain jarik) Makam Mbah Lancing ditutup sineb atau kain batik yang disebut batik Mbah Lancing yang motifnya khusus dan tidak sembarang orang boleh membuat batik itu. Mbah Lancing adalah keturunan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Ceritanya begini: Brawijaya V punya banyak istri dan anak, ada yang bilang anaknya ada 100. Dari istri yang bernama Dewi Dilah lahirlah Ario Damar (kelak jadi adipati Palembang). Dari istri yang berasal dari negeri Champa (1) lahirlah raden Hasan alias raden Fattah (kelak jadi s...

Klapasawit, desa di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen

Klapasawit merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Kantor Balai Desanya berada di Jalan Kedungbener. Desa Klapasawit memiliki 3 Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1 Klapasawit, SD Negeri 2 Klapasawit dan SD Negeri 3 Klapasawit. Klapasawit memiliki Pasar Desa yang cukup besar untuk wilayah Kecamatan Buluspesantren. Pasar Desa Klapasawit sering disebut "PASAR SILUMBU". Sampai saat ini (Tahun 2016), bangunan Pasar Silumbu merupakan bangunan peningggalan Belanda. Pasar ini digunakan untuk kegiatan jual beli warga Klapasawit, Jogopaten, Sangubanyu, Gesikan, Mengkowo, Arjowinangun, Indrosari dan Ampih. Hari pasarannya pada Hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Di sini masih terdapat jajanan tradisional yang dijual diantaranya "gethuk lindri, jenang candhil, pecel", dll. Di sebelah selatan Pasar Desa Klapasawit ada Sate Ayam Ambal yang cukup terkenal khususnya bagi warga Klapasawit, Arjowinangun, Buluspesantren, Sangubanyu, Indrosar...