Skip to main content

Peningkatan SDM di Bidang Kesehatan

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kes) merupakan faktor penting dalam pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu. Oleh karena itu, pengembangan SDM Kes merupakan faktor kunci dalam pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDG’s) dan peningkatan status kesehatan masyarakat.

Demikian sambutan Menkes RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH Dr.PH,  di depan peserta Pertemuan Konsultasi  Regional untuk Penguatan Manajemen Sumber Daya Manusia di Bidang Kesehatan di Negara Kawasan Asia Tenggara di Bali (13/2). Acara yang diadakan oleh World Health Organisastion Seouth East Asia Region (WHO SEARO) ini di hadiri 11 negara anggota WHO SEARO yaitu  Indonesia, Bangladesh, Bhutan, DPR Korea, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Srilanka, Thailand dan Timor Leste. Hadir pula praktisi akademisi, organisasi profesi  dan lain-lain.

Lebih lanjut Menkes menyatakan, Pemerintah Indonesia telah meningkatkan jumlah dan kualitas para pekerja kesehatan dan meningkatkan distribusi mereka di seluruh negeri.

Menkes menambahkan, untuk menguatkan SDM Kes, Kementerian kesehatan bekerjasama dengan beberapa Fakultas Kedokteran mengadakan program Intership bagi para dokter yang baru lulus sebelum memperoleh ijin praktek. Program ini untuk memberi pengalaman kepada para dokter yang baru lulus untuk melakukan praktek klinis dengan bekerja di fasilitas kesehatan di pedesaan sehingga membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Selain program interenship, Kemenkes menyediakan Program Beasiswa pelatihan dokter dan dokter gigi untuk mendapatkan gelar spesialis. Di bawah Resident Senior Program, dokter dan dokter gigi yang bekerja pada tahap akhir pelatihan spesialis ditugaskan di rumah sakit di daerah terpencil yang kekurangan dokter spesialis. 

"Program ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dokter spesialis di daerah terpencil," terang Menkes.

Ditembahkan, Kemenkes juga menyelenggarakan Program Dokter dengan Kompetensi Tambahan. Pada program ini, dokter umum diberikan pelatihan kemampuan dasar perawatan spesialis tertentu.

"Untuk menjamin kualitas para pekerja kesehatan non-medis, kami mendirikan Dewan Tenaga Kerja Kesehatan Indonesia di tingkat pusat dan Dewan Kesehatan Tenaga Kerja di tingkat pusat dan propinsi," tambah Menkes.

Saat ini di Indonesia memiliki 71 Fakultas Kedokteran, 25 Fakultas Kedokteran Gigi, 143 Fakultas Kesehatan Masyarakat, 38 poli-teknik kesehatan, dan berbagai lembaga pendidikan profesional kesehatan di Indonesia.

Untuk Penguatan Tenaga Kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam Deklarasi Dhaka (Bangladesh, 2006), Indonesia berkomitmen mengembangkan kebijakan dan peraturan peningkatan ketersediaan tenaga kerja kesehatan.

Hal tersebut dilakukan dengan berbagai tindakan diantaranya mengembangkan dan mengimplementasikan rencana strategis nasional SDM Kes; meningkatkan kapasitas pelatihan, pendidikan dan penelitian di bidang SDM; memperkuat perencanaan SDM dan kapasitas pengelolaan; mobilisasi sumber daya yang memadai; berinvestasi pada pengembangan SDM Kes; Berpartisipasi secara aktif dalam bekerja di jaringan global dan regional; dan mengambil langkah lanjutan dalam penyebaran tenaga kesehatan  internasional.

Beberapa program khusus untuk meningkatkan distribusi SDM Kes adalah dengan  penyebaran petugas kesehatan non-PNS di daerah terpencil, sangat terpencil, perbatasan dan  kepulauan (DTPK) dan memberi insentif khusus bagi petugas kesehatan yang melayani di fasilitas kesehatan pemerintah di daerah tersebut.

“Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dibangun RS dan Puskesmas bergerak dengan kendaraan khusus, Puskesmas terapung, dan tim kesehatan perawatan yang menggunakan pesawat terbang yang dioperasikan di daerah terpencil,” sambung Menkes.

Menkes menyatakan, agar Puskesmas melaksanakan aktivitasnya denganlebih baik, Pemerintah memberikan dana tambahan dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).  Dana tersebut untuk memperkuat promotif dan preventif kegiatan dari pusat-pusat kesehatan, selain mempercepat pencapaian MDG.

Menkes berharap, pertemuan ini akan memberikan kesempatan untuk belajar dan berbagi pengalaman di masing-masing negara dan untuk memberikan masukan mengenai manajemen SDM Kes.  Hasil pertemuan ini akan membantu memperbaiki situasi SDM Kes di negara masing-masing, regional hingga tingkat global.

“Sebagai profesional di bidang kesehatan kita berhak penuh untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan mengupayakan aset–aset kesehatan kuci tersedia secara universal” tutup Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , dan kontak@depkes.go.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Makan Asli Kutowinangun Kebumen, menjual Jadah, Wajik, Jenang, Krasikan dan Jajanan Tradisional Khas Kebumen

Warung Asli, merupakan warung makan yang telah berdiri Tahun 1921, berada di Pusat Kecamatan Kutowinangun, Kebumen atau tepatnya di    Jl. Raya Kutowinangun No. 126, Kebumen, Jawa Tengah atau sebelah Barat Pasar Kutowinangun Kebumen (Jalur Selatan Jawa). Warung Makan ini buka 24 Jam Nonstop. Warung Makan Asli ada 2 di Kutowinangun, jarak keduanya tidak terlalu jauh.  Warung makan ini berbeda dari rumah makan yang lain, karena di sini menjual berbagai Makanan Tradisional Kebumen diantaranya Jenang Gula Jawa (Dodol), Wajik, Jadah (Tetel), Kue Cucur, Krasikan, Onde-onde, Lanthing, dll. Menu makan di warung ini juga khas kampung di antaranya Nasi Rames (Campur), Nasi Sop, Nasi Pecel, dll. Harga makanan di sini cukup terjangkau, sehingga tak mengherankan jika selalu ramai setiap hari. Di depan Warung Makan ini juga banyak terdapat orang jualan Sate Ambal (Sate Khas Kebumen). 

Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen

 Makam Keramat Mbah Lancing Kebumen Makam Mhah Lancinga di desa Tlogo di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Makam itu sudah cukup tua, pagarnya dari batu bata tebal, khas bangunan kuno. Sudah sekitar dua dekade saya tidak ke sana, dan ketika kemarin sampai depan kompleks makam, tampaknya makam itu sudah dipugar, dan ada papan baru bertuliskan “benda cagar budaya”. Wah, makam mbah Lancing sudah jadi benda cagar budaya. makam mbah lancing yang ditutup sineb (kain jarik) Makam Mbah Lancing ditutup sineb atau kain batik yang disebut batik Mbah Lancing yang motifnya khusus dan tidak sembarang orang boleh membuat batik itu. Mbah Lancing adalah keturunan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Ceritanya begini: Brawijaya V punya banyak istri dan anak, ada yang bilang anaknya ada 100. Dari istri yang bernama Dewi Dilah lahirlah Ario Damar (kelak jadi adipati Palembang). Dari istri yang berasal dari negeri Champa (1) lahirlah raden Hasan alias raden Fattah (kelak jadi s...

Klapasawit, desa di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen

Klapasawit merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Kantor Balai Desanya berada di Jalan Kedungbener. Desa Klapasawit memiliki 3 Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1 Klapasawit, SD Negeri 2 Klapasawit dan SD Negeri 3 Klapasawit. Klapasawit memiliki Pasar Desa yang cukup besar untuk wilayah Kecamatan Buluspesantren. Pasar Desa Klapasawit sering disebut "PASAR SILUMBU". Sampai saat ini (Tahun 2016), bangunan Pasar Silumbu merupakan bangunan peningggalan Belanda. Pasar ini digunakan untuk kegiatan jual beli warga Klapasawit, Jogopaten, Sangubanyu, Gesikan, Mengkowo, Arjowinangun, Indrosari dan Ampih. Hari pasarannya pada Hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Di sini masih terdapat jajanan tradisional yang dijual diantaranya "gethuk lindri, jenang candhil, pecel", dll. Di sebelah selatan Pasar Desa Klapasawit ada Sate Ayam Ambal yang cukup terkenal khususnya bagi warga Klapasawit, Arjowinangun, Buluspesantren, Sangubanyu, Indrosar...